Pentingnya Keamanan Informasi Bagi Pengguna Sosial Media

Penulis: Muhammad Al-Hafis

Gagasanonline- Pada era globalisasi saat ini hampir separuh penduduk bumi menggunakan sosial media (sosmed). Menurut data WeareSocial dan Hootsuite tentang lanskap digital dunia terdapat 49% dari 7,75 Miliar penduduk bumi telah menggunakan sosmed. Maka bukan hal baru lagi bagi kita ketika melihat anak-anak di bawah 10 tahun sudah memiliki akun sosmed seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dll. Sosmed menjadi tempat di mana setiap orang dapat berinteraksi dengan orang lain yang bahkan berbeda benua. Tapi tak sedikit pula pengguna sosmed yang memanfaatkan sosmed sebagai media dalam berbisnis.

Dikutip dari Global WebIndex sebuah perusahaan riset yang bermarkas di London, menganalisa data dari 45 pasar internet terbesar dunia dan memperkirakan bahwa waktu yang setiap orang alokasikan untuk media sosial meningkat dari 90 menit per hari pada tahun 2012 menjadi 143 menit pada tiga bulan pertama tahun 2019. Hampir 9% kegiatan yang dilakukan oleh khalayak dihabiskan untuk berinteraksi di sosmed, karena turut didukung oleh teknologi seperti smartphone yang mudah dibawa kemana-mana dan sukses membuat kita selalu tertuju padanya.

Namun, apakah pernah terpikirkan di benak kita tentang bagaimana keamanan informasi yang kita miliki ketika sedang masuk ke sosmed? Pada tahun 2004 kejahatan “phising” yakni penipuan berbasis e-mail dengan mengatasnamakan perusahaan resmi, semisal Bank mulai marak terjadi di Korea, China dan Taiwan, dengan tujuan mendapatkan data-data pribadi korbannya, seperti nomor PIN Internet Banking, identitas diri dll. Kasus serupa bukan tidak mungkin turut menimpa kita maupun orang-orang terdekat yang kita kenal.

Fenomena bocornya informasi bukanlah hal yang baru di dunia digital. Hal ini sering dikenal dengan social engineering.

apa itu social engineering ?
Social engineering adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi rahasia/penting dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon dan Internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu. Hal ini bisa dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi melalui mekanisme interaksi sosial.

Dikutip dari laman CNN Indonesia, Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin pada 2018 lalu mengatakan bahwa Indonesia  masuk dalam jajaran dua besar negara di dunia dengan kejahatan dunia maya atau cyber crime. Maka dari itu sebagai pengguna sosmed hendaknya kita mengetahui pentingnya penggunaan Cyber Security untuk menghindari terjadinya kebocoran data pribadi.

Apa itu CyberSecurity ?
Cyber security adalah sebuah teknologi, proses dan praktik yang dirancang untuk melindungi seorang individu, computer, program dari kasus-kasus kejahatan dunia maya (cybercrime) yang dapat mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.  Beberapa contoh umum implementasi Cyber Security adalah kata sandi baru, keamanan aplikasi, program antivirus, perangkat lunak antispyware, enkripsi, firewall, dan akses internet terpantau.

Peranan Cyber Security sangat penting dalam melindungi informasi dan data agar di kemudian hari informasi kita aman dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena kebocoran sebuah informasi dapat membuat individu, bahkan negara mengalami kerugian yang begitu besar, baik materil maupun non materil.

Editor: Delfi Ana Harahap
Foto: Internet


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.