Rintik Sendu

Penulis: Sefrizel Rahayu**

Kita terlalu asing untuk saling menyapa
Bagaikan langit yang jauh dari bumi
Begitu pula keadaan kita
Entah sampai kapan kita seperti ini
Suaramu tidak terdengar lagi
Candamu sudah hilang bagaikan ditelan bumi
Kini aku hanya bisa terdiam sepi

Bagaimana aku bisa lupa ?
Kamu selalu aku lihat di mana-mana
Pagiku senyummu menyapa
Siangku candamu membuatku ingin tertawa
Malamku rindu selalu datang secara tiba-tiba
Bayanganmu tak bisa hilang dari pikiranku

Hatiku memaksa untuk bertemu denganmu
Sedangkan keadaan tidak berkata begitu
Mungkin rinduku hanya dibalas angin lalu
Yang tak mungkin sampai ke padamu
Seperti merpati yang kehilangan arah
Saat sedang mencari tujuannya

Aku ingin bertanya padamu
Masih adakah ruang dihatimu untukku ?
Masih adakah sedikit rasamu untukku ?
Aku berharap kamu masih mengingatku
Walau itu hanya sepintas saja dipikiranmu
Bukannya aku tidak bisa merelakanmu
Hanya saja aku tidak ingin kamu melupakanku
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu

Bagaikan bunga mawar berduri
Aku mencoba menggenggam layaknya dirimu
Tapi kenyataannya aku semakin tersakiti

Aku terlalu memaksakan kehendakku
Untuk bersama denganmu

Editor: Lia Resti Andani
Foto: Sefrizel Rahayu**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.