Wisuda Periode I di 2020, Stan Pedagang Kembali Dibuka

Penulis: Puspita Amanda Sari*

Gagasanonline.com-Perayaan Wisuda periode I tahun 2020/2021 UIN Suska Riau membuka kembali pendirian stan bagi pedagang yang ingin berjualan di area kampus, dengan syarat para pedagang harus menyewa tenda yang sudah disediakan oleh pihak UIN. Hal ini merupakan uji coba yang bertujuan untuk menertibkan para pedagang. Jika para pedagang tidak mau tertib, maka ke depannya tidak akan diperbolehkan mendirikan stan kembali. 

Ketua Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Badan Lembaga Usaha (BLU) UIN Suska Riau, Ekie Gilang Permata mengatakan ada 68 tenda yang siap di sewakan untuk para pedagang agar lebih terlokalisasi. 

“Sudah diperbolehkan lagi, sekarang kita coba tertibkan dengan cara menambah tenda-tenda, kalau dulu kan tidak,” katanya saat di temui di kantornya, Selasa (10/03/2020).

Untuk pembayaran para pedagang yang datang dari luar maupun mahasiswa akan menyerahkan langsung kepada BLU dengan biaya sewa sebesar 100.000,00 per hari untuk satu tenda. Nanti uang hasil penyewaan tenda tersebut akan menjadi uang UIN. Lalu para pedagang akan mendapatkan kwitansi, surat perjanjian dan kartu identitas yang nanti gunanya diperlihatkan kepada pihak sekuriti untuk diperbolehkan masuk.

“Berbayar, tendakan kita harus nyewa, 100 ribu pertenda tergantung ininya lah, kan ini juga sambil membantu masyarakat,” ujarnya.

Pihak BLU melakukan pembagian penempatan  dan jumlah tenda yang bisa disewa oleh pedagang. Untuk tenda yang akan diisi dengan stan karangan bunga dan foto box ditempatkan di depan  sebelah kanan dan kiri Gedung Islamic Center (IC) sebanyak 16 tenda. Sedangkan sisanya di tempatkan di samping gedung Laboratorium yang nantinya akan diisi oleh pedagang makanan dan miniuman. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan sampah karangan bunga dan foto box dengan sampah makanan dan minuman yang tentu lebih banyak.

“Di IC itu hanya untuk bunga dengan stan foto box, kalau yang dekat Gedung Laboratorium baru itu untuk makanan atau minuman,” ucap Ekie.

Hal ini mendapatkan tanggapan dari para pedagang, Munir, salah satu penyewa tenda makanan dan minuman menyebutkan untuk pendaftaran mendirikan stan langsung kepada pihak BLU, yang telah dibuka pada senin 09 Maret 2020 dan tutup pada selasa 10 Maret 2020. Ia menambahkan adanya surat perjanjian dan kartu tanda pengenal serta biaya sewa.

“Seharinya 150.000,00 dua hari 300.000,00,” katanya.

Lain hal nya dengan Nofrizal, salah satu penyewa tenda foto box menyebutkan biaya sewanya sebesar 300.000,00 per hari, Sedangkan untuk karangan bunga, makanan dan minuman hanya 150.000,00 per hari. Untuk foto box hanya disediakan empat buah tenda saja oleh pihak BLU, jumlah ini berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya saat masih diperbolehkan mendirikan tenda sendiri.

“Kalau sekarang dibatasi hanya empat saja, tapi kalau tiga tahun sebelumnya sampai 14 tenda penuh,” tambahnya.

Saat adanya larangan mendirikan tenda ketika wisuda berlangsung, Nofrizal mengaku sempat tetap mendirikan stan. Tapi kemudian saat itu juga dirinya ditertibkan oleh sekuriti yang memang bertugas untuk mensterilkan tempat.

“Ada pernah di situ tapi diusir sama sekuriti,” jelasnya.

Kebijakan tidak diperbolehkannya para pedagang berjualan di area kampus juga mendapat sorotan dari mahasiswa, Zanizar, mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) sempat merasakan kesulitan saat tidak adanya para pedagang yang berjualan ketika wisuda. Hal ini mengharuskan mahasiswi semester empat ini untuk berjalan ke depan gerbang UIN Suska Riau untuk mencari para pedagang.

“Ketika saya sampai ternyata tidak ada, dan ternyata mereka hanya diperbolehkan berjualan di depan gerbang UIN,” akuinya.

Ketua PPB BLU berharap semoga dengan dibuka kembali stan saat wisuda di UIN tidak akan ada lagi pedagang yang tidak tertib dan masuk tanpa izin sehingga  berdampak macet. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sekuriti serta melakukan lokalisir. Apabila didapati ada pedagang yang masuk tanpa izin, maka akan langsung ditertibkan oleh sekuriti.

“Kalau sudah lebih tertib mungkin ke depannya bisa kita atur lebih banyak bahkan lebih bervariasi,” harapnya.

Para pedagang berharap izin diperbolehkan mendirikan stan tetap ada, karena bagi mereka besar peluang mencari rezeki saat ada acara besar seperti wisuda. “Harapannya seperti ini terus,” ucap Nofrizal.

Zanizar selaku mahasiswa yang sering datang ke acara wisuda mengharapkan agar stan para pedagang tetap ada sehingga memudahkan mereka untuk membeli barang sebagai tanda ucapan selamat bagi para mahasiswa yang berwisuda.“ Semoga pihak kampus harus tetap membuat stan-stan untuk pedagang demi ketertiban lokasi wisuda,” katanya.

Editor: Siti Nurlaila Lubis
Foto: Puspita Amanda Sari*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.