Pedagang Resmi Saat Wisuda Keluhkan Keberadaan Pedagang Liar

Penulis: Delfi Ana Harahap

Gagasanonline.com – Pedagang resmi saat acara wisuda UIN Suska Riau pada 11-12 Maret 2020 mengeluhkan banyaknya pedagang liar yang turut berdagang di sekitaran stan-stan pedagang resmi. Winda salah seorang pedagang bunga dan boneka untuk hadiah wisuda mengatakan jika pihaknya diharuskan membayar tenda sebesar Rp. 300 ribu untuk dua hari berjualan.

“Karena kami mau cari duit makanya mau bayar, eh ternyata dari kemarin malah banyak pedagang liar yang masuk, yang enggak bayar,” tuturnya, Kamis (12/03/2020)

Winda menuturkan jika pihak penyewa mengatakan akan membatasi jumlah pedagang yang masuk ke area wisuda.

“Kemarin dijanjikan hanya 15 orang yang boleh masuk dan berjualan di sini, tapi ya harus sewa. Eh tapi malah ramai yang jualan,” ungkapnya.

Baca juga: KSR PMI UIN Suska Riau Rutin Adakan Bakti Sosial Donor Darah

Winda juga menyampaikan kekecewaannya, karena menurutnya sekuriti yang berjaga tidak melakukan pengecekan pedagang dan tidak menertibkan pedagang liar sama sekali. Sehingga ia selaku pedagang resmi merasa dirugikan, karena menurutnya tidak adil ketika ia harus membayar untuk berjualan, sedangkan pedagang liar tidak perlu membayar.

“Sekuriti kurang mengerti masalah lapangan, kami ini kan pedagang jadi tahu kondisi lapangan, banyak pedagang liar dibiarkan. Itu banyak pedagang liar yang pakai mobil mewah untuk jualan, dibiarkan saja. Kemarin saja teman kami dapat uang hanya 300 ribu pas untuk bayar stan saja, padahal sudah capek jualan,” tutur Winda dengan kesal.

Baca juga: KKN Kebangsaan 2020 Akan Diselenggarakan di Jambi

Untuk acara wisuda yang akan datang, Winda berharap bisa terus berdagang di sekitaran Islamic Center (IC) UIN Suska Riau, karena ketika sebelumnya ada pelarangan pedagang masuk area acara wisuda, ia harus berjualan di pinggir jalan dan jauh dari tempat wisuda dilangsungkan.

“Untuk ke depannya, semoga bisa tertiblah pedagang-pedagang ini, kita sama-sama cari uang. Kalau memang bayar stan, ya harus bayar semua, jangan sampai ada yang liar, biar yang bayar ini enggak kecewa,” tutup Winda.

Saat dikonfirmasi ke salah satu sekuriti yang berjaga di gerbang masuk Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang tidak mau menyebutkan nama, mengatakan jika pihaknya tidak tahu menahu mengenai izin dan aturan dagang di sekitaran area wisuda.

“Itu bukan tugas sekuriti, di sini semua sekuriti tidak mengurusi masalah pedagang, masalah pedagang langsung ke pihak BLU. Kami di sini cuma ditugaskan untuk mengatur tertibnya lalu lintas dan parkir,” tandasnya.

Reporter :Delfi Ana Harahap
Editor: Bagus Pribadi
Foto: Gagasan/Abdul Hafidz**

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.