ISAIS UIN Suska Riau Taja Seminar dengan Tema Keberagaman

Penulis: Delfi Ana Harahap*

Gagasanonline.com – Institute For South East Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Suska Riau mengadakan acara seminar bertajuk “Short Course Of Managing Diversity” yang dimulai dari 21 hingga 23 Februari 2020, di Hotel Pesonna lantai 12, Pekanbaru. Imam Hanafi selaku sekretaris ISAIS mengatakan seminar ini ditaja dengan tujuan mengelola keberagaman di Indonesia, agar tidak terjadi perpecahan antarsuku, agama, ras, dan antargolongan (Sara), Selasa (25/02/2020).

“Saat inikan banyak muncul kelompok-kelompok radikal yang terkadang mengatasnamakan agama untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain,” ucapnya pada Minggu, (23/02/2020).

Hanafi juga mengatakan dalam seminar kali ini, ISAIS menargetkan peserta dari kalangan dosen muda. Karena menurutnya dosen muda merupakan aktor penting di kampus yang berperan sebagai fasilitator dalam ruang kelas untuk menyampaikan pentingnya keberagaman.

Baca juga: Listrik Padam Hambat Layanan Umum

“Kalau dosen muda tidak memiliki visi dan misi keberagaman akan merepotkan, maka dari itu dosen muda penting untuk menjadi aktor keberagaman,” tuturnya.

Hanafi berharap setelah acara ini berakhir akan terjadi pertemuan-pertemuan selanjutnya untuk mendiskusikan isu keberagaman dan menyuarakan keberagaman, khususnya di UIN Suska Riau.

“Kedepannya mudah-mudahan enam bulan sekali kita akan adakan diskusi terkait lintas agama dan akan mengundang Mahasiswa BEM juga, karena meraka juga menjadi aktor di kalangan mahasiswa,” tuturnya.

Salah seorang peserta, Muhammad Ilyas Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Suska Riau sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini, karena membawa isu keberagaman dan menampilkan bagaimana cara menangani konflik sara.

“Saya baru tahu jika ada agama Baha’i yang sudah diakui menteri agama sejak 2014 lewat seminar ini, karena selama ini yang kita ketahui secara umumkan hanya ada enam agama yang diakui di Indonesia,” ungkapnya.

Ilyas juga berharap pemerintah membuka ruang-ruang dialog keberagaman untuk menjaga kerukunan keberagaman di Indonesia, untuk meningkatkan toleransi antar masyarakat yang berbeda-beda.

Baca juga: Hanyut Bersama Shoegaze Ala Cigarettes Wedding

“Semoga ada diskusi-diskusi lanjutan mengenai isu keberagaman nantinya, serta selalu mengembangkan dan meningkatkan acara dengan isu keberagaman,” ucapnya.

Parluhutan Siregar, Dosen Fakultas Ushuluddin (FU) Prodi Studi Al-Qur’an dan Hadist UIN Suska Riau, turut mengapresiasi seminar yang ditaja ISAIS ini, karena menurutnya promosi terkait isu keberagaman menjadi pelajaran penting bagi banyak masyarakat, khususnya di Riau. Menurutnya dengan diadakannya seminar ini dapat memperluas wawasan mengenai keberagaman di Indonesia.

“Jadi lebih bisa memaknai arti keberagaman, dan menjadi masyarakat yang lebih toleransi, sehingga membingkai keberagaman dalam persatuan,” tuturnya.

Parluhutan juga berharap agar ISAIS tetap mengembangkan sayapnya dan memperluas jaringan relasi, agar ide-ide keberagaman bisa ditangkap oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Agar isu keberagaman tak hanya dikonsumsi oleh orang akademisi saja, tapi masyarakat juga bisa mengakses tentang keberagaman itu sendiri,” tandasnya.

Reporter: Delfi Ana Harahap*, Syahidah Azizah Sipayung
Editor: Winda Oktavia
Foto: Delfi Ana Harahap*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.