Gubernur Sumbar Sambut Wisatawan Asal China

Penulis: Lia Resti Andani

Gagasanonline.com – Akhir-akhir ini dunia sedang dihebohkan dengan wabah virus Corona mematikan yang berasal dari China tepatnya dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, kini virus ini telah tersebar ke 10 negara. Karena virus Corona yang terus menyebar luas, negara-negara lain pun sudah melakukan antisipasi untuk mencegah virus tersebut masuk ke negara mereka. Mulai dari pengecekan suhu tubuh kepada setiap pengunjung yang tiba di bandara, sampai dengan pembatasan kunjungan wisata ke China juga pembatasan kunjungan turis asal China.

Tapi berbeda dengan di Indonesia, eh bukan seluruh Indonesia juga sih. Lebih tepatnya di Bandara Internasional Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat. Justru kedatangan 150 wisatawan asal China, dan disambut hangat oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno setelah melewati pemeriksaan suhu tubuh. Wah sampe disambut langsung sama Gubernur loh, sekali lagi saya tegasin gubernur langsung loh yang nyambut. Kenapa harus sampe ada penyambutan coba?

Mungkin Pemerintah Indonesia sedang mencerminkan watak orang-orang Indonesia yang dikenal dengan ramah-tamah dan sopan-santunnya. Nah,penyambutan ini salah satu keramah-tamahan pemerintah Indonesia, salah duanya ketika Pemerintah China mengklaim Pulau Natuna adalah milik mereka tetapi Pemerintah Indonesia dengan sopannya mengatakan bahwa perkara tersebut bisa dibicarakan baik-baik, wah santun banget ya pemerintah kita ini.

Tapi tenang saja, dikutip dari Kompas.com Irwan menyatakan dari hasil pemeriksaan suhu tubuh, seluruh turis asal China itu dinyatakan dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan saja benar-benar dalam keadaan sehat, eh tapikan gejalanya baru muncul setelah inkubasi empat belas hari. Sudahlah kita doakan saja yang terbaik.

Untuk yang sudah dengar atau baca berita mengenai Gubernur Sumbar (Sumatera Barat) yang menyambut wisatawan asal China itu jangan tensi dulu, kasihankan gubernur Sumbar dihakimi oleh warga +62. Nah, ini alasan logis menurut saya, kenapa pemerintah Sumatera Barat melakukan penyambutan kepada turis asal China itu? Pasalnya sejak virus Corona ditetapkan sebagai status darurat, menyebabkan berkurangnya wisatawan asing yang berkunjung dan tentunya hal ini berdampak buruk pada perekonomian masyarakat setempat yang mengais rezeki dari para pelancong.

Kurangnya wisatawan asing juga akan mengakibatkan kemerosotan devisa di Indonesia padahal devisa itu sangat penting sebagai alat pembayaran luar negeri seperti impor,ekspor, dan pembayaran hutang luar negeri. Penyambutan wisatawan asal China ini dilakukan mungkin untuk menunjukkan kepada wisatawan lainnya bahwa turis asal China itu tidak mengidap virus berbahaya tersebut atau mungkin 150 wisatawan asing itu terlalu banyak jika ditolak kedatangannya, toh biar angka devisa yang didapat tetap stabil. Ada baiknya sih memikirkan agar tidak menurunnya perekonomian untuk masyarakat setempat, tapi ya menurut saya keputusan itu sangat berisiko untuk kedepannya. Kalau bisa dibatasi dululah turis yang datang terutama dari daratan China. Takutnya kan kalau terjangkit virusnya malah sama sekali tidak bisa melakukan kegiatan pariwisata dan jadinya akan berdampak lebih buruk.

Editor: Tika Ayu
Foto: Internet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.