Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab Ikuti ITHLA Ke Jakarta

Penulis: Sefrizel Rahayu**

Gagasanonline.com- Dalam rangka muktamar atau pergantian pengurus Ittihad Atthalabah Allughatul Arabiyyah (ITHLA) yang diadakan setiap tahun, mahasiswa perwakilan jurusan Bahasa Arab berangkat ke Jakarta untuk mengikuti ITHLA selama tiga hari (25-27 November 2019).

Mahasiswa jurusan Bahasa Arab Desmon Eko Surindra mengatakan, ada empat kegiatan dalam ITHLA di antaranya seminar, workshop, perlombaan dan muktamar.  Pembukaan ITHLA dihadiri oleh wakil MPR RI, seminar diisi oleh Ustad Yusuf Mansyur, dan hasil dari muktamar tersebut ialah Nadya Zahratul Jannah mahasiswa IAIN Bukit Tinggi sebagai ketua umum DPP ITHLA.

“Dan kebetulan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) saya sendiri,” ujarnya. Kamis (28/11/2019).

Baca: Mahasiswa UIN Suska Akan Ikuti KKN Nusantara

Ia juga mengatakan, ITHLA tidak wajib diikuti oleh Mahasiswa semester lima, namun terbuka untuk seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa Arab. Ia juga menambahkan, dengan adanya kegiatan tersebut mahasiswa dapat bertukar pikiran dan,menambah wawasan.

“Saya juga merasa senang bisa berkumpul dengan orang-orang hebat dan ITHLA ini bertujuan untuk menyambung silaturahmi mahasiswa bahasa arab se-Indonesia, bahkan ada juga dari Malaysia,” ucapnya.

Salasabila Rizma, Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab menuturkan, dalam ITHLA ada forum Grup Discussion (FGD) di acara tersebut juga menampilkan hadroh, tari tradisional, permainan alat musik angklung.dan ada daulah seputar bahasa arab.

“Ada juga penampilan dari masing-masing wilayah,” tuturnya.

Baca: Bukan Milik UIN Suska, Asrama Internasional Tidak Bisa Direnovasi

Kepala Jurusan Bahasa Arab Jon Pamil menegaskan, ada 11 mahasiswa yang mengikuti ITHLA, turut serta  pengurus pusat dan pengurus wilayah. Mahasiswa semester satu ada Salsabila Rizma, Athifa al-Farros, dan Kiki Dewi Octaviani dari Semester tiga ada Putri Aulia, semester lima ada Melly Cahyani, Fattihatur Rahmi, Prita Suhendra, Puteri, Desmon Eko Surindra, Rezki Riadhul Huda dan semester tujuh Zai’mul Umam, Ghifar Ramadhan Daulay.

“Mahasiswa yang pergi ke Jakarta itu tidak ada pendampingnya dan biaya pergi ke sana dari masing-masing mahasiswa, jurusan membantu sedikit saja,” pungkasnya.

Reporter: Sefrizel Rahayu**
Editor: Wiwin Winarti
Foto: Gagasan/Sefrizel Rahayu**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.