Fenomena Ulat Kaki Seribu di UIN Suska Riau

Penulis: Juan Aditya Pratama Putra *

Gagasanonline.com– Banyak ulat kaki seribu terlihat di sekitaran masjid dan pekarangan Danau UIN Suska Riau. Kejadian ini membuat beberapa mahasiswa yang melihat ulat tersebut merasa terganggu.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom), M. Fakhrel Haqqi mengatakan keberadaan ulat sangat mengganggu kenyamanan, karena di sekitar danau UIN menjadi tempat  bersantai di sore hari.

“Ganggu sih, jadi nggak nyaman aja,” ungkapnya.

Baca: Kurangnya Perhatian Pemerintah Terhadap Masyarakat Desa Tanjung Beringin

Senada dengan Fakhrel, Danil Kurnia juga merasa terganggu dengan adanya ulat di sekitaran danau dan Masjid UIN.

“Pas mau wudhu nampak, jadi keganggu aja sih,” tutupnya.

Ketua Laboratorium UIN Agriculture Reseach and Development Station Fakultas Pertanian dan Peternakan (Fapertapet) UIN Suska Riau, Yusmar Mahmud mengatakan ulat tersebut keluar karena sedang musim penghujan. Ulat ini bersifat dekomposer atau pengurai yang berdampak negatif jika terkena manusia.

“Ulat itu bisa gigit kalau merasa terganggu,” ujarnya.

Baca: Overdosis

Yusmar menambahkan, ulat tersebut mempunyai racun namun tidak terlalu berbahaya. Racun itu berfungsi sebagai senyawa melindungi diri ulat dari pemangsanya. Ulat kaki seribu berpotensi akan meningkat populasinya seiring lamanya musim penghujan.

“Bisa jadi sampe ratusan ekor bahkan lebih,” tuturnya.

Keberadaan ulat kaki seribu juga memiliki dampak positif, di mana keberadaannya membuat tanah liat menjadi lebih gembur sebagai bahan organik pertumbuhan tanaman.

“Karena ulat tersebut bersifat decomposer,” tandas Yusmar.

Reporter : Juan Aditya Pratama Putra*
Editor : Delfi Ana Harahap*
Foto : Gagasan/Juan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.