Jakarta di Balik Sampul: Cinta, Pesta, dan Realita Ibu Kota

Penulis: Rachmawati

Judul Film : Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017)/ Jakarta Undercover 2
Sutradara : Fajar Nugros
Penulis Naskah : Piu Syarif, Fajar Nugros, Moammar Emka
Produser : Susanti Dewi
Pemeran: Oka Antara, Baim Wong, Ganindra Bimo, Tiara Eve, Lukman Sardi, dan Tio Pakusadewo
Durasi : 105 menit
Penyunting : Yoga Krispratama
Tahun Rilis : 23 Februari 2017
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia

Gagasanonline.com – Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017) atau dikenal juga dengan Jakarta Undercover 2 diangkat dari sebuah buku karya Moemmar Emka dengan judul yang sama, disutradarai oleh Fajar Nugros.  Sebelumnya, Jakarta Undercover juga pernah dirilis tahun 2007.  Film ini mengantarkan Ganindra Bimo (Awink) menerima penghargaan dalam Kategori Pemeran Pembantu Terrbaik dalam ajang Festival Film Bandung, Indonesia.

Jakarta Undercover 2 berkisah tentang Pras (Oka Antara) seorang wartawan yang mengungkap dunia gelap di Jakarta. Pada suatu hari Pras didesak oleh Djarwo (Lukman Sardi), pemimpin redaksi, untuk segera mengirimkan tulisannya, namun di sisi lain Pras menyadari bahwa selama ini ia hanya dimanfaatkan oleh kantornya untuk tujuan tertentu.

Baca: Membela Diri dalam Empat Babak

Di tengah kegundahan hatinya, Pras bertemu dengan seorang waria penari diskotik, bernama Awink. Hingga akhirnya mereka menjadi teman dekat dan Pras juga sering ikut Awink pesta. Pada suatu malam ia melihat seseorang yang butuh pertolongan karena habis berkelahi, akhirnya Pras menolong orang itu yang tak lain adalah Yoga (Baim Wong) dan segera membawanya ke rumah sakit. Dari sinilah persahabatan antara Pras dan Yoga dimulai. Setelah Pras bersahabat dengan Awink dan Yoga, ia merasa kehidupan mereka sangat jauh berbeda, tetapi di sisi lain ia juga penasaran dan berpikir bahwa cerita hidup Awink dan Yoga menarik untuk diangkat menjadi sebuah tulisan tentang dunia gelap Jakarta.

Setelah informasi yang dibutuhkan lengkap, Pras mulai menulisnya dan siap untuk diberikan ke pemimpin redaksi. Namun, Djarwo menolak keras tulisan tersebut dan tidak ingin menerbitkannya di media. Pras berhasil meyakinkan Djarwo, himngga ahkirnya bersedia untuk membaca tulisan itu dan menerbitkannya di majalah. Pras merasa sangat Bahagia mengetahui hal ini, tapi sisi lain ia juga merasa bersalah pada Awink dan Yoga yang sudah dianggapnya seperti sahabat sendiri. Pras pun berpikir bahwa pertemanan lebih berharga daripada kariernya, kemudian ia memutuskan untuk membatalkan penerbitan tulisan tersebut.

Baca: Sexy Killers: Oligarki dalam Pusaran Tambang Batu Bara

Tapi Djarwo menolak permintaan Pras dan ia tetap akan menerbitkan tulisan tersebut, menurutnya tulisan itu sangat menarik dan akan memberikan keutungan yang besar bagi medianya. Pras pun tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya pasrah hingga tulisan itu pun terbit di majalah, dan benar majalah tersebut sangat laris di kalangan masyarakat. Yoga yang mengetahui hal tersebut, merasa sangat kecewa pada Pras yang tega mengkhiatinya, begitu pula dengan Awink ia juga tidak menyangka jika Pras bisa berbuat demikian padanya, padahal ia sudah sangat percaya pada Pras.

Nasi sudah jadi bubur, tulisan itu sudah menyebar di kalangan masyarakat. Pras pun mencoba meminta maaf kepada Awink dan Yoga atas perbuatannya itu, akhirnya Pras pun dimaafkan. Pras dan Awink kembali menjadi teman dekat, tapi tidak dengan Yoga, ia bersedia memaafkan Pras tapi tidak untuk menjadi teman lagi. Pada akhirnya Pras pun mengetahui jika Laura (Tiara Eve), gadis yang ia cintai juga ikut terjerumus dalam dunia gelap Jakarta. Laura adalah seorang Model sekaligus wanita penghibur, tapi karena rasa cintanya begitu besar pada Laura, ia bersedia menerima Laura dengan syarat ia harus meninggalkan pekerjaannya tersebut.

Film ini baik untuk ditonton, dengan menonton ini kita bisa mengetahui sisi gelap dunia Jakarta. Selain itu, film ini juga terdapat pembelajaran hidup terutama tentang karier dan persahabatan. Tapi tentu saja film ini tidak pantas ditonton oleh anak di bawah umur, karena ada adegan dewasa, kekerasan, mabuk-mabukan, dan narkoba.

Editor: Hendrik Khoirul
Gambar: Internet