Aksi Damai Keluarga Mahasiswa Riau

Penulis: Wilda Hasanah

Gagasanonline.com- Ratusan mahasiswa mengatasnamakan Keluarga Mahasiswa Riau yang tergabung dari 23 Universitas di Riau menggelar aksi unjuk rasa terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) juga tindakan represif aparat terhadap mahasiswa. Aksi berlangsung damai dikarenakan aparat kepolisian membukakan gerbang Kantor Gubernur Riau sehingga massa aksi masuk ke halaman Kantor Gubernur Riau tanpa ada perlawanan,Kamis (3/10/2019).

Dalam aksi ini, Koordinator Umum Deden Al-Banjari menuturkan tuntutan massa aksi, diantaranya meminta pemerintah Riau mencabut izin korporasi juga menuntaskan Karhutla di Riau. Serta meminta Presiden Republik Indonesia menyelesaikan segala bentuk kasus Karhutla di Indonesia dan menuntut agar perusahaan yang terlibat kasus Karhutla bertanggung jawab kepada korban asap.

Selanjutnya menuntut untuk menghentikan dan memberi hukuman kepada aparat yang bertindak represif kepada mahasiswa. Massa aksi juga meminta agar membebaskan mahasiswa yang ditahan oleh pihak kepolisian karena unjuk rasa serta menjamin  tidak adanya perlakuan represif lagi.

Yudi Utama Tarigan mengatakan dalam orasinya bahwa musuh bagi mereka bukanlah aparat keamanan melainkan kekuasaan yang menindas, ia juga menyampaikan permintaan kepada Gubernur Riau agar tahun ini merupakan kali terakhir kabut asap terjadi di Riau.

“Teruntuk Kapolda Riau yang baru, perlakukan kami seperti hari ini untuk ke depannya, bersahabatlah dengan kami yang ingin menyampaikan aspirasi,” katanya.

Pukul 17.10 Gubernur Riau menemui massa aksi dan bersedia menandatangani semua tuntutan tersebut.

 

Reporter: Wilda Hasanah**
Editor: Wulan Rahma Fanni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.