Penulis: Winda Oktavia
Gagasanonline.com – Mahasiswa UIN Suska Riau adakan diskusi dan pengaduan kepada Anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati. Pasalnya, puluhan mahasiswa yang hadir di Angkringan Teras Kayu ini mendapat ancaman sanksi Drop Out (DO) dari pihak kampus karena melakukan aksi dampak Karhutla, Sabtu (21/9/2019).
Ancaman sanksi ini diberikan kepada seluruh mahasiswa yang ikut dalam aksi pada 16-17 September. Selain itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Wakil Rektor (WR) III, seluruh Dekan dan Wakil Dekan setiap fakultas, Kepala Bagian Kemahasiswaan, dan Alumni pada 18 September 2019 memutuskan akan memanggil Koordinator Umum dan Koordinator Lapangan aksi.
Baca: Diancam Sanksi, Tokoh Masyarakat Riau Siap Lindungi Mahasiswa Demo Karhutla
Ade Hartati menyayangkan perbuatan Rektor UIN Suska Riau terhadap mahasiswa yang melakukan aksi. Menurutnya, mahasiswa harus didukung untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
“Yang dilakukan rektor ini adalah bentuk dari upaya pembungkaman demokrasi,” jelasnya.
Ade juga akan membela mahasiswa yang akan dikenakan sanksi. Ia menambahkan, banyak kampus yang akan menerima aktivis untuk menyelesaikan perkuliahan tanpa intimidasi dari rektor.
“Saya sendiri akan bela mahasiswa yang terkena sanksi,” katanya.
Baca: KBM UIN Suska Riau Sampaikan Kebijakan Otoriter Kampus pada Wagubri
Ade berharap agar mahasiswa tetap melakukan konsolidasi untuk membela hak rakyat. Baginya, upaya pembungkaman ini merupakan tantangan dalam proses membangun pola fikir mahasiswa.
“Jangan takut, kami akan berada di garis terdepan apabila itu terjadi,” pungkasnya.
Reporter: Siti Nurlaila Lubis, Winda Oktavia
Editor: Bagus Pribadi
Foto: Gagasan/Siti Nurlaila Lubis