Penulis: Hasnah Usman**
Gagasanonline.com – Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau dianggap tidak resmi oleh Wakil Rektor (WR) III, Promadi Karim lantaran massa aksi tidak memiliki Surat Keputusan (SK).
Promadi mengatakan Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau tak berhak memakai lambang UIN Suska Riau, Jumat (28/6/2019).
“Mereka bisa dituntut karena salah dalam menggunakan lambang,” tegasnya.
Promadi menuturkan tuntutan dalam aksi tersebut beberapa di antaranya sudah dirumuskan oleh Rektor bersama dekan, dan wakil dekan III selingkungan UIN Suska Riau.
“Tuntutan tersebut juga sudah kami buat secara tertulis dan rencananya akan kami sampaikan apabila mahasiswa itu mau datang secara baik-baik dan dialog,” ungkapnya.
Baca: Menilik Mahasiswa yang Bekerja Sambil Kuliah
Promadi juga mengatakan pada Kamis (27/6/2019) lalu, pihaknya sudah menunggu seharian di Gedung Rektorat lantai satu tapi massa aksi tak kunjung datang. Dia menambahkan, dirinya hanya mau massa aksi berdialog dengannya, akan tetapi massa tak datang dan tetap saja berkumpul di depan Rektorat ingin bertemu Rektor.
“Saya tidak mau menjawab di tengah-tengah demo,” ucapnya.
Baca: Pustaka UIN Suska Rencanakan Tak Ada Peminjaman di Agustus
Menanggapi pernyataan Promadi, salah seorang dari Aliansi Mahasiswa, Unik mengatakan Alinasi Mahasiswa memang bukan sebuah organisasi yang di-SK-kan Rektor. Meskipun tak memiliki SK tapi massa gabungan dari organisasi mahasiswa selingkungan UIN Suska tersebut mengaku memiliki hak untuk bersuara jikalau ada ketidakadilan di kampus.
“Aliansi terjadi dikarenakan Rektor tak mau duduk sama-sama. Sebuah aspirasi dari orang kritis tak tersampaikan akan berujung pemberontakan,” tandasnya.
Reporter: Hasnah Usman**, Kiki Mardianti
Editor: Bagus Pribadi
Foto: Hasnah Usman**