Membuka Dunia Imajinasi yang Penuh Makna

Penulis: Teguh Arif Ramadhan**

Judul: Bastian dan Jamur Ajaib
Penulis: Ratih Kumala
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku: 124 halaman
ISBN: 978-602-03-1410-5

“Bastian…” Suara yang sangat dikenalinya. Bastian menengok, siluet seorang gadis mendekatinya. Awalnya, Bastian tidak bisa melihat jelas wajahnya. Tetapi dia yakin benar siapa ia. Bastian mendapati perempuan yang dicintainya ada di depannya.

Buku karya Ratih Kumala ini adalah buku kumpulan cerpen yang terdiri dari tiga belas judul cerpen. Dalam buku ini, terdapat gaya bahasa yang berbeda-beda dan tema beragam. Umumnya cerpen-cerpen dalam buku ini mengangkat kisah-kisah dengan penuh imajinasi, namun sangat dekat dengan keseharian kita sebagai manusia. Cerita-cerita tentang keluarga, cinta dan kepedihan ada di dalamnya. Dalam cerpen Bastian dan Jamur Ajaib (yang judulnya juga dipakai sebagai nama buku ini), menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bastian yang tengah frustasi karena kekasihnya meninggal. 

Baca: Memelihara Harimau di Tubuh yang Tragis

Kekasih Bastian meninggal akibat kecelakaan setelah diusirnya, Bastian marah pada kekasihnya itu karena ketahuan mengandung anak orang lain, sementara Bastian telah membeli cincin untuk melamarnya. Dalam kesehariannya ia belum bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya telah meninggal, ia terus saja merasa bersalah dan menginginkan kekasihnya hadir kembali dalam hidupnya.

Sampai suatu ketika ada seorang perempuan memberikan jus jamur kepada Bastian, jus tersebut memiliki efek jika meminumnya maka orang tersebut akan berhalusinasi tingkat tinggi. Jamur tersebut bukan narkotika melainkan obat. Bastian terus bergantung pada jamur tersebut agar bisa bertemu dengan perempuan yang ia cintai, walaupun itu hanya halusinasinya saja. Sikapnya yang seperti itu pada akhirnya menghancurkan dirinya.

Tema tentang takdir dan cinta diceritakan dengan detail oleh penulis, bahkan hanya dengan membaca buku ini bisa membuat pembaca membayangkan betapa berat menjadi seorang Bastian. Banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik dalam buku ini, tentang bagaimana kita seharusnya menanggapi dan menyelesaikan suatu masalah. Meredupkan ego, memaafkan diri sendiri dan orang lain, serta mendengarkan nasehat. Mungkin itulah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.

Baca: Kesetaraan Gender di Tengah Revolusi

Untuk keseluruhan cerpen-cerpen yang ada dalam buku ini cukup menarik untuk dinikmati dan dijadikan sebagai alternatif bacaan. Isi ceritanya mudah dicerna, bahasa yang digunakan ringan dan tidak susah untuk dipahami. Cerita bergenre sedih yang penuh imajinasi dalam buku ini dapat membangkitkan emosional pembaca. Tema perselingkuhan dalam judul cerpen “Telepon” menceritakan tentang kesepiannya seorang istri ketika suaminya tak pulang-pulang ke rumah karena bersama perempuan lain. Tema tentang tidak enaknya menjadi tua dan dititipkan ke panti oleh anak-anaknya sendiri yang ada dalam judul “Lelaki di Rumah Seberang”.

Penulis cukup cerdik dalam menyajikan persoalan-persoalan hidup ke dalam tulisan, hal-hal yang dekat dan terasa nyata menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati lembar demi lembar, menyeberangi judul demi judul cerpen dalam buku ini. Meski buku Bastian dan Jamur Ajaib ini terkesan ringan, tidak semua kalangan dapat membaca buku ini. Walau judulnya seperti buku dongeng, anak-anak tidak disarankan membaca buku Bastian dan Jamur Ajaib karena ceritanya kebanyakan tentang masalah-masalah orang dewasa.

 

Editor: Hendrik Khoirul
Sumber Foto/ beken8.rssing.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.