Keamanan Kampus UIN Masih Minim

Gagasanonline.com-Tingkat keamanan UIN Suska Riau terbilang minim. Berdasarkan beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, Kampus Madani belum terlihat adanya  prospek keamanan ke arah yang  lebih baik. Sejumlah kasus yang kerap terjadi ialah kehilangan sepeda motor dan  helm di beberapa fakultas. Tingkat keamanan ini tentu berbanding lurus dengan jumlah sekuriti yang berada di kampus. Saat ini UIN Suska Riau memiliki  28 orang sekuriti, tentu jumlah  ini tak sebanding dengan luasnya kampus. Banyak titik di lingkungan kampus yang tidak terjangkau oleh sekuriti.

Terkait permasalahan yang menjadi perbincangan saat ini, kasus asrama putri yang dimasuki oleh pria tak dikenal saat dini hari beberapa waktu yang lalu. Masuknya pria tak dikenal tersebut bisa jadi karena kurangnya jumlah personel sekuriti. Asrama putri saat ini terlepas dari penjagaan sekuriti, dulu pernah ada, namun berdasarkan informasi terbaru sekuriti tersebut sudah tak bertugas lagi.

Kejadian ini sangat memprihatinkan bagi UIN Suska Riau, yang bercita-cita menjadi World Class University. Ketidakmampuan pemimpin UIN Suska ini menarik pelajaran dari sekian banyak kasus pencurian, minimnya penjagaan serta kurangnya personel sekuriti kampus semenjak tahun 2005. Sejak masa Rektor Amir Luthfi sampai masa Rektor Nazir Karim kampus UIN rawan maling, namun hingga sekarang tak ada perubahan regulasi yang berarti seputar permasalahan gaji dan kurangnya personel sekuriti.

Keamanan di UIN Suska Riau erat kaitannya dengan Rektorat. Kebijakan pimpinan kampus dalam hal keamanan harus diperbaiki. Keamanan kampus bukanlah hal yang sepele. Sivitas akademika terkhusus mahasiswa menginginkan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini terkait dengan rasa nyaman antarindividu, baik mahasiswa, pegawai ataupun petugas kebersihan. Perbaikan mendasar sistem pencairan gaji dan memperbanyak jumlah personel sekuriti yang konsisten, harus dilakukan jika kita ingin mengakhiri masalah keamanan.

Rektor dan Senat UIN Suska Riau harus mempersiapkan perangkat peraturan untuk memastikan kampus UIN Suska ke depannya lebih aman dan tanpa mematikan kegiatan atau aktivitas mahasiswa. Tanpa itu, kita  tinggal menunggu sivitas akademika berikutnya yang bakal menjadi korban pencurian di lingkungan UIN Suska Riau. Jika UIN tidak membenahi persoalan keamanan ini maka kampus islami ini akan terus menjadi sasaran maling.

Editor : Siti Nurlaila Lubis
Foto: Hendrik Khoirul Muhid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.