Gagasanonline.com- Rektor otoriter penyebab BEM UIN Suska Riau dan mahasiswa-mahasiswa baru (Maba) gelombang satu melakukan aksi saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Hal ini disampaikan Yudi Utama Tarigan selaku Presiden Mahasiswa UIN Suska Riau, Jumat 27/07/2018.
Yudi juga mengatakan awal mula pemicu adanya aksi karena Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr KH Akhmad Mujahidin M Ag menjambak dan menyuruh push up salah satu anggota BEM UIN Suska Riau dan Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa). Selain itu, sebelumnya pihak BEM UIN Suska Riau sudah menyampaikan bahwa konsepnya tidak boleh menjemur Maba. Namun nyatanya, ketika Apel Akbar yang dilakukan di depan Gedung Rektorat pada hari Kamis (25/07/2018) semua Maba dijemur di bawah teriknya matahari.
Yudi sangat menyesali perlakuan Rektor yang semena-mena. Yudi menjelaskan bahwa Rektor seakan-akan hanya ingin semua urusan diatur olehnya tanpa menghargai kultural. Seharusnya Maba diperlakukan secara manusiawi layaknya mahasiswa, bukan dengan cara-cara militerisme. “Tolonglah pak rektor jangan bertindak semena-mena,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa gerakan ini sepenuhnya spontan, bukan karena ada kepentingan pribadi. Yudi dan teman-temannya melakukan ini karena Maba diperlakukan tidak dengan cara manusiawi. “Untuk kalian yang menganggap ini bukan gerakan murni, janganlah berjuang demi kepentingan pribadi,” ungkapnya.
Yudi menjelaskan bahwa aksi mereka bukan bermaksud mencuci otak Maba, melainkan mengajarkan menjadi mahasiswa yang aktif dan kritis untuk memperjuangkan kebenaran. “Sampaikan yang benar itu benar adanya, begitu juga sebaliknya.”
Tim Gagasan juga sudah mencoba menghubungi Rektor lebih dari tiga kali, namun sampai saat ini rektor belum bisa ditemui.
Penulis: Bagus
Wah, kalimat pertama media sudah menuding tuh