Gagasanonline.com – Sebagian mahasiswa mengeluhkan razia yang dilakukan tim kode etik berpakaian di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Suska Riau. Hal ini senada dengan pengakuan Fera Try mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Rabu (28/03/2018).
Fera mengatakan tim kode etik berpakaian di FSH sudah kelewatan dan sewenang-wenang. Pengakuannya tersebut dikarenakan tim kode etik sering melakukan razia liar. “Dalam sebulan ada lebih dari empat kali razia, jadi mengganggu aktivitas perkuliahan. Kelewatan sekali,” jelasnya.
Fera meyayangkan penahanan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) saat mahasiswa terjaring razia karena menyalahi kode etik. Menurutnya, penahanan KTM menyulitkan mahasiswa apabila ingin masuk ke perpustakaan universitas dan keperluan lainnya yang membutuhkan KTM.
“Seharusnya diperingatkan dan diberi nasehat dulu, jangan langsung tahan KTM, jam, tas, handphone, atau apapun yang ditemukan,” tambahnya
Sementara itu, Fera juga mengungkapkan penangkapan mahasiswa yang melanggar kode etik sering terjadi di luar jam perkuliahan. “Ada yang ditarik-tarik bahkan sampai menyentuh, padahal tim kode etik yang merazia laki-laki,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Fadhillah Wijayanti mahasiswa Perbankan Syariah mengatakan, razia yang dilakukan oleh tim kode etik tidak diketahui kapan saja jadwalnya. Menurut penuturannya, tim kode etik juga datang ketika dosen sedang mengajar. “Kalau nampak mahasiswa tak sesuai kode etik, KTM langsung ditahan,” tuturnya.
Fadhillah menambahkan, jika mahasiswa ingin mengambil KTM harus menghafal surat dalam juz 30 dan harus menyetornya kepada dosen Pembimbing Akademik (PA).
“Di suruh ngafal ayat terus di setor baru boleh ambil KTM.” tutupnya.
Penulis : Siti Nurlaila Lubis**
Editor: Desi