[Opini] Supaya Riau Bebas Korupsi

Gagasanonline.com– Saat ini hawa-hawa kampanye sudah mulai terasa, dikarenakan sebentar lagi diadakannya kontestasi politik tepatnya pada Juni mendatang. Komisi Pemilihan Umum Riau resmi menetapkan empat pasangan, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung di Pilkada Riau 2018.
Menjelang pergelaran pesta demokrasi serentak yang akan dilaksanakan di 17 Provinsi, 39 Kota, 115 Kabupaten di Indonesia tahun 2018, tak terkecuali Provinsi Riau. Maka masyarakat Riau berhak turut serta dalam memeriahkan pesta demokrasi ini. Mau dalam bentuk mengkampanyekan calon yang didukungnya, ataupun dengan cara lainnnya, selama tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
Bercermin dari tiga masa kepemimpinan Provinsi Riau yang menjadi provinsi pertama mencetak hattrick dengan terpidananya gubernur selama tiga periode berturut-turut, tentu menjadi rekor yang memalukan untuk provinsi Riau dan menjadi sorotan yang sangat serius.
Menanggapi hal itu tentu kita sebagai masyarakat Riau harus turut serta memilih pemimpin yang berintegritas dan berkredibilitas. Supaya tidak ada lagi berita mengenai terpidananya gubernur Riau di masa yang akan datang.
Di era demokrasi saat ini, masyarakatlah yang menentukan terpilih atau tidaknya seseorang itu menjadi pemimpin. Maka dari itu dapat disimpulkan, pemimpin yang terpilih merupakan representasi dari pada mayoritas masyarakat itu sendiri.  Masyarakat berhak memilih sesuai dengan kriteria yang ia inginkan, mau memilih secara subjektif ataupun objektif itu sah-sah saja.
Namun saat ini, di era pendidikan yang sudah meningkat, rasanya penting untuk kita memilih secara objektif. Sekaligus berkaca dengan preseden-preseden yang ada. Memang harus kita akui masyarakat kita masih masyarakat yang primordialisme ataupun sifat kesukuannya masih menjadi ego tertinggi. Dan hal ini memang sudah menjadi fitrahnya. Tak hanya di Indonesia, di luar negeri pun primordialisme ini masih masif.
Namun penting juga bagi kita sebagai masyarakat yang berpendidikan turut memperhatikan calon gubernur itu secara objektifitas, yaitu secara visi dan misi serta program program yang ditawarkan. Karena itulah yang nantinya akan kita jalankan selama lima tahun kedepan dan yang akan menjadikan maju atau tidaknya provinsi Riau. Maka dari pada itu gunakanlah hak suara sebijak mungkin, karena kualitas pemimpin juga bergantung pada kualitas pemilihnya.
Penulis: Muhammad Zulfan Arif, mahasiswa Ilmu Hukum
Editor: Kiki Mardianti
Foto: Internet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.