Deklarasi BEM dan BLM Terpilih

Gagasanonline – Peserta Kongres Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) melakukan pawai untuk mendeklarasikan BLM dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terpilih. Hal ini juga diikuti dengan klarifikasi resmi BLM demisoner terhadap pernyataan sikap menggugat Kongres ke-VI yang mengatasnamakan dari BEM UIN Suska Riau. Senin (26/3/2018).

Koordinator Lapangan (Korlap) Syafri Sirait mengungkapkan terlaksananya pawai berdasarkan kesepakatan peserta kongres BLM ke VI pada 22 Maret 2018 lalu. Menurutnya, deklarasi juga dimaksudkan untuk menjawab kebingungan mahasiswa mengenai polemik dualisme BEM. “Mahasiswa bingung ada dua Presiden Mahasiswa (Presma). Presma menurut SK Rektor dan Presma menurut hasil kongres,” ungkapnya.

Pawai dimulai dengan titik kumpul di depan gedung Fakultas Syariah dan Hukum. Kemudian dilanjutkan berkeliling ke seluruh fakultas yang ada di kampus UIN Suska dengan melakukan orasi oleh Ketua BLM dan BEM terpilih. Setelah berkeliling, massa berhenti di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM).

Massa menuju ke Sekretariat BEM untuk melakukan doa bersama atas terpilihnya Yudi Utama Tarigan-Ulul Azmi sebagai Presma dan Wakil Presiden Mahasiswa di dalam sekretariat.  “Kami hanya ingin duduk dan berdo’a bersama,” kata Syafri.

Namun, massa tidak bisa masuk sebab seorang anggota BEM tidak memberikan izin. Ikhwansyah yang tidak memberikan izin karena BEM terpilih belum memiliki Surat Keputusan (SK) dari Rektor. “Ketika mereka mempunyai SK, kami akan pindah,” ujarnya.

Terjadi adu mulut antara massa dengan anggota BEM tersebut. Hal ini cepat di damaikan sehingga massa melakukan doa bersama di teras depan PKM. Kemudian massa membubarkan diri usai melakukan doa bersama.

Penulis : Desi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.