Segudang Kegiatan Tika Si Motivator Muda

Menggeluti dunia public speaking bukan pekerjaan mudah. Banyak tantangan tersendiri bila sudah berbicara di depan orang banyak. Apalagi topik yang diangkat berkenaan dengan hal kekinian, salah sedikit bicara sudah barang tentu mengundang kritikan, baik kritik yang membangun atau malah ejekan.

Atika Helmiati, mahasiswi kelahiran 06 Oktober 1997 ini merupakan anak dari pasangan Kasrul Jalil (Alm) dan Wendrawati. Mahasiswi yang akrab disapa Tika ini adalah seorang Motivator Muda UIN Suska. Diusianya yang baru menginjak 20 tahun, Tika telah banyak menjadi motivator di berbagai daerah seperti Pekanbaru, Rokan Hulu, Bengkalis, Duri dan Dumai.

Satu peluru bisa menembus satu kepala, sedangkan satu kata bisa menembus jutaan kepala’. Kalimat tersebut dijadikannya sebagai motto hidup dan selalu diucapkannya tiap kali ia menjadi motivator di berbagai acara.

Kepiawaiannya dalam membangkitkan semangat orang melalui kata-kata ia dapatkan dengan belajar secara otodidak melalui youtube. Tika tidak hanya berprestasi di bidang Public Speaking, di antaranya juga Founder Safari Dakwah Kekinian, Mantan Wakil Presiden Badan Eksekutif Santri (BES) Al-Ihsan Boarding School, Pembina Pramuka Satuan Komunitas (Sako) Sekolah Islam Terpadu (SIT), dan Bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushuluddin.

Selain itu, mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQTA) ini juga memiliki banyak kegiatan seperti menjadi Guru Tahfiz F3 (Firyal For First), Guru Public Speaking, serta sebagai Trainer di CV. Teens Training Center. Tidak tanggung-tanggung, Tika juga seorang perintis bisnis PALUGADA (Apa Lu Butuh Gua Ada).

“Misalnya orang ingin membeli makanan, jilbab, baju, dan lain sebagainya akan PALUGADA carikan,” jelasnya.

Tika juga berkeinginan membentuk komunitas motivator di Kampus UIN Suska yang kelak mampu melahirkan motivator dakwah dari berbagai fakultas. “Supaya tidak perlu mengundang motivator dari luar kampus lagi” harapnya.

Tekad untuk terus berprestasi semakin kuat ketika Ayahnya meninggal. Tika sedih melihat ibunya bekerja keras untuk menghidupi dan menyekolahkan dirinya dan ketiga saudaranya. Ia berjanji akan terus berkarya dan mengukir lebih banyak prestasi.

 

Penulis: Siti Nurlaila Lubis**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.