BEM Fapertapet Desak Polda Riau Usut Dugaan Diskriminasi Hukum Terhadap Elviriadi

Puluhan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (Fapertapet) UIN Suska Riau gelar aksi unjuk rasa mendesak Polda Riau mengusut kasus dugaan praktik diskriminasi hukum yang dilakukan Polsek Tambang terhadap dosen UIN Suska Riau Dr Elviriadi, M Si. Aksi dimulai sekitar pukul 03.00 WIB di depan kantor Polda Riau, Rabu (24/5/2017).

Sebelum di Polda Riau, massa juga menggelar aksi di depan pintu gerbang Kejaksaan Tinggi Riau. Ini dilakukan karena kasus tersebut sudah sampai ke Kejati Kampar. Bagian Humas Kejati Riau yang menemui mahasiswa saat itu mengatakan, akan berkoordinasi dengan Kejati Kampar untuk mengusut apakah benar penanganan kasus itu tidak sesuai prosedur.

(Baca “Gelar Perkara Dr Elv Kembali Batal Digelar“)

Penanggung jawab aksi Fikri Amanah menuturkan pengeluaran surat ketetapan tersangka terhadap Elviriadi dinilai tidak sesuai prosedur. Untuk itu, pihaknya meminta kepada Kapolda Riau memecat Kapolsek Tambang. “Sudah hampir lima bulan kasus ini belum juga selesai. Kami gerah melihat hukum yang seperti ini,” ujar Fikri.

Saat ditemui Divisi Humas Polda Riau, massa aksi meminta pihak kepolisian mencabut status tersangka terhadap Elviriadi. Selain itu, Pihak BEM Fapertapet juga meminta pihak Polda Riau mengusut adanya koorporasi yang ikut bermain di balik kasus ini.

“Kami harap Polda Riau menindaklanjuti dan mengawal kasus ini,” kata Fikri.

(Baca Juga  “Ditetapkan Sebagai Tersangka, Dr Elviriadi : Saya Akan Sportif”)

Menanggapi tuntutan tersebut pihak Polda Riau berjanji akan mengusut kasus ini secepatnya untuk mengetahui apakah benar terjadi praktik diskriminasi hukum terhadap Elviriadi. Selanjutnya Fikri mengatakan apabila kasus tersebut tidak diproses sesuai hukum oleh Polda Riau, pihaknya akan kembali gelar aksi menuntut keadilan.

Sekadar informasi, sehari sebelumnya Elviriadi telah melaporkan hal ini ke Propam Polda Riau.

Penulis: Rico

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.