Ditantang WR III

Profil Muhammad Irham, Pemuncak Wisuda UIN Suska Riau

Perjuangannya tidak berhenti sampai di sini. Irham mendapat tantangan dari Wakil Rektor (WR) III Dr Tohirin. Dia harus bisa meraih predikat sebagai wisudawan pemuncak universitas. “Kamu harus bisa jadi pemuncak universitas,” tegas Tohirin. Ia merasa sangat tertantang. “Inilah yang  membuat saya benar-benar ingin meraih impian itu,” kata Irham.

Oleh Syamsiyah

gagasanonline.com — Muhammad Irham merasa gembira dan bangga, anak penyadap karet ini terpilih sebagai pemuncak wisuda sarjana dan diploma ke-60 tahun akademik 2016/2017 UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Sekaligus ia juga mendapatkan predikat cumlaude di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Ia  menyelesaikan tujuh semester dengan IPK 3,85.

Wisudawan jurusan Manajemen Dakwah ini menyadari, walaupun orangtuanya terbatas secara ekonomi, namun itu tidak membuatnya putus asa. Ia bertekad melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Irham, sapaan akrabnya, dengan semangat dan tekad mampu menepis cemoohan dari tetangga di kampung halamannya. “Tidak akan sanggup ayahmu membiayai kuliahmu yang hanya sebagai penyadap karet milik orang lain,” itulah kata tetangganya, yang justru menjadi pendongkrak semangat Irham.

Pemuda kelahiran Pulau Payung, 22 Februari 1995 ini, hampir patah semangat, namun Ibu yang selalu ada untuknya memberikan dukungan lebih untuknya. “Nak, kalau itu sudah tekadmu, kami akan berusaha untuk menguliahkanmu dan yakinlah Allah akan mempermudah dan mewujudkan impianmu,” ujar ibunya penuh harap.

Mendengar jawaban tersebut membangkitkan semangat Irham untuk mewujudkan impiannya. Namun, lagi-lagi ia diuji oleh Allah SWT. Setelah Irham dinyatakan lulus ia harus membayar uang pendaftaran dengan jumlah uang yang tidak sedikit. Sempat bingung bagaimana ia bisa mendapatkan uang dengan jumlah banyak. “Apakah saya benar-benar bisa kuliah dengan biaya awal sebesar itu?,” keluh anak dari Mukhtar dan Nursiam ini.

Dengan penuh harap, orangtuanya rela menjual sapi yang merupakan peliharaan satu-satunya. Beruntung, Tak lama setelah itu Irham mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

Bagi Irham meraih beasiswa tidak semudah membuka telapak tangan. Berbagai usaha ia lakukan hingga menemui Kepala Bagian Kemahasiswaan bahkan ia juga berusaha menemui  Rektor Prof Dr Munzir Hitami, MA. Tapi usahanya gagal karena Irham lulus di jalur SNMPTN, ia tidak bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

Usaha Irham tidak sia-sia. Ia meraih IPK tinggi dan prestasi juara satu syahril Quran tingkat mahasiswa antarfakultas se-UIN Suska Riau di ajang Pekan Olahraga Seni mahasiswa (Porsima). Lantas Ia dipanggil oleh Bagian Akademik Rektorat bahwa ia diberi kesempatan untuk proses penerimaan beasiswa Bidikmisi. Alhasil, Irham dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa Bidikmisi.

Perjuangannya tidak berhenti sampai di sini. Irham mendapat tantangan dari Wakil Rektor (WR) III Dr Tohirin. Dia harus bisa meraih predikat sebagai wisudawan pemuncak universitas. “Kamu harus bisa jadi pemuncak universitas,” tegas Tohirin. Ia merasa sangat tertantang. “Inilah yang  membuat saya benar-benar ingin meraih impian itu,” kata Irham.

Semasa di bangku sekolah tingkat menengah atas, Irham memang sering berprestasi dalam belajar. Ia pernah juara umum berturut-turut di MA Al-Islam Rumbio.

Di kampus, selain kuliah Irham juga bergabung di himpunan mahasiswa jurusan selama beberapa periode di awal-awal kuliah, juga Ketua Sanggar Dai Daiyah.

Ikhtiar Irham terbayarkan dengan penghargaan yang ia dapatkan. Dekan FDK memberinya berupa karangan bunga saat yudisium FDK. Piagam penghargaan dan uang binaan sebagai lulusan terbaik dari Rektor serta Al-Quran terjemahan lengkap.

 

 

2 thoughts on “Ditantang WR III”

  1. Subhan Allah, luar biasa perjuangan nya ,,, semoga impian mi terwudud & berguna bagi seluruh umat,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.