gagasanonline.com – Milad UIN Suska Riau yang ke 12 diperingati secara berbeda oleh BEM Universitas terpilih. Mereka melakukan aksi damai untuk mengkritisi penangan permasalahan kampus yang dinilai tidak optimal. Aksi ini dimulai dengan beralan kaki dari titik kumpul di Islamic center menuju gedung rektorat.
Para peserta aksi berjalan kaki dari Islamic Center menuju Gedung Rektorat. Dalam aksi ini para pendemo menuntut pimpinan universitas untuk tanggap dan optimal dalam menyelesaikan permasalahan kampus. Tuntutan itu disebut-sebut berasal dari aspirasi mahasiswa melalui BEM-BEM Fakultas. Salah satu tuntutan utamanya berisi pembahasan tuntutan terhadap tidak adanya security kampus. “Salah satunya masalah security,”kata Dwiki, salah satu anggota BEM.
Ada lima belas poin permasalahan yang diserahkan BEM dalam bentuk pernyataan sikap kepada pimpinan universitas. Berikut kedua belas poin tersebut :
- Security yang tertukar
- Cita-cita tinggi, infrastruktur tidak memadai
- UIN Suska tidak mengabdi ke masyarakat
- Ketidakseimbangan jarak selisih biaya UKT
- Ketidakadilan dalam UKT
- Pegawai kampus tidak menjalankan 3S (Senyum, Sapa, Salam)
- Pungli di luar UKT
- Dosen masih jualan di kampus
- Model almamater seperti jas hujan dan jadul
- Maraknya curanmor di UIN
- Organisasi kampus kurang diperhatikan
- Kurangnya beasiswa di kampus
- Transparansi info beasiswa yang tidak jelas
- Dosen Makan Gaji Buta
- Civitas Akademika masih menjalankan kegiatan di jam shalat
Pernyataan sikap ini diserahkan langsung oleh Ketua BEM terpilih Insanul Kamil kepada Rektor Prof Munzir Hitami. Dalam pneyerahan tersebut juga disaksikan oleh Wakil Rektor II Dr Akhayar, Wakil Rektor III Dr Toirin, dan sejumlah pejabat universitas lainnya, termasuk Kepala Biro Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan (AUPK) Eramli JAB.
Bagian Super Camp BEM
Aksi damai yang digelar untuk memperingati 12 Tahun UIN Suska Riau merupakan bagian dari kegiatan Super Camp BEM UIN Suska Riau. Aksi tersebut digelar dihari kedua setelah sebelumnya para peserta diberikan materi-meteri yang disampaikan dalam kegiatan tersebut
Hal ini dibenarkan oleh salah seorang anggota BEM yang juga menjadi ketua panitia Super Camp, Dwiki Apsyarin. Menurutnya kegiatan ini merupakan latihan kepemimpinan bagi para calon anggota BEM terpilih. Lebih lanjut, aksi tersebut merupakan aplikasi dari materi manajemen aksi. “Jadi setelah dikasih materi dari pagi hingga jam sebelas, siangnya kami langsung gerak, “katanya.
Namun menurutnya aksi ini sudah direncanakan dan nyata sebagai bentuk penyampaian aspirasi dan advokasi pihak BEM atas permasalahan yang terjadi di kampus. “Bertepatan juga dengan Milad ke 12 UIN Suska Riau,” katanya.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang dilaksanakan BEM terpilih setelah sebelumnya sempat menggelar aksi 121 di DPRD Provinsi Riau. Super Camp ini sendiri merupakan tindak lanjut dari rekrutmen terbuka yang telah dilaksanakan. Meski telah menjaring anggota, hingga kini pihak BEM terpilih belum mengumumkan struktur kabinet yang disebut-sebut menggunakan nama ‘Kita UIN Suska’. (Azizah S**)