Kesaksian Ikhwan Syah Tentang Insiden ‘Coffee Morning’

gagasan-online.com-Ikhwansyah menjadi
perbincangan sejumlah kalangan belakangan ini. Mahasiswa Fekonsos tersebut membuat
heboh karena pengakuan dan pernyataannya di sejumlah pemberitaan dan sosial media.
Ia mengaku mendapat kekerasan oleh sejumlah dosen sehari yang lalu.
Kejadian ini berawal
dari acara Coffie Morning digelar
oleh BEM Fekonsos di Pusat Kegiatan Mahasiswa. Dalam acara tersebut panitia
memfasilitasi para warga akademik untuk mengadukan dan memberi saran kepada
pihak Dekanat terkait permasalahan di fakultas tersebut. Hadir dalam acara
tersebut para pimpinan fakultas, termasuk Dekan Fekonso Mahendra Romus.
Acara berlangsung
kondusif saat moderator membuka acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB . Acara dimulai dengan pemaparan oleh Dekan Mahendra Romus tentang
Fekonsos. Sekitar Pukul 10.00 WIB Ikhwan memilih meninggalkan acara untuk
shalat dhuha di Kesekretariatan Forum Kajian Islam Intensif (FKII). Sebelum
pergi, Ikhwan sempatkan diri menulis status di media sosial miliknya.
 
“Hari Coffee Morning Setingan Mahasiswa Fekonsos
Hanya diam Mendengar Omong Kosong,Sekali Penipu tetap Penipu.

 

@Tipu – tipu”
Status ini ia tautkan kepada sejumlah pejabat universitas dan para
aktivis mahasiswa. Ada tiga belas akun yang tertaut.
Sekitar sepuluh menit usai
ibadah, Ikhwan kembali ke tengah-tengah acara. Saat itu Cofee Morning sudah masuk dalam sesi tanya jawab. Ia kecewa karena
hanya ada empat pertanyaan yang diizinkan moderator. “Seharusnya puluhan
pertanyaan namanya juga diskusi,” kata aktivis rohis ini.

Ikhwansyah
Ikhwansyah kecewa
karena tidak dapat kesempatan mengajukan pertanyaan darinya. Acara usai
dan ia pun kembali kekesekretariatan FKII Asy Syams.
Tak lama berselang,
Sejumlah mahasiswa mendatangi Kesekretariatan FKII untuk bertemu Ikhwansyah.
Mereka meminta Ikhwansyah untuk menemui salah seorang dosen di dalam PKM namun
ia sempat menolak dan meminta dosen itu yang datang kepadanya di
kesekretariatan FKII.
“Tapi karena segan dosen lebih tua, sayalah ke sana (jumpai
dosen, -red),” katanya.
Menurut Ikhwansyah ia diminta
klarifikasi tentang pernyataan ‘tipu-tipu’nya tentang kegiatan coffee morning
tersebut di media sosial. Ia berpikir akan diselesaikan dengan cara yang
baik-baik namun salah seorang dosen berinisial MK mencengkram lehernya dari
belakang dan kedua tangannya dipegang oleh dosen lainnya yang berinisial MR. “Sempat
mau ditinju juga sama MK, tapi dihalangi dosen lainnya,” katanya.
Dalam pengakuannya, Ikhwan
mengaku dibawa ke mobil menuju  gedung
Fekonsos. Kemudian ia dibawa kesalah satu ruangan dengan kondisi tangan yang
masih dipegang MR. Saat memasuki ruangan tersebut, Ikhwan sempat merasakan
kakinya ditendang oleh MK. Di dalam ruangan itu ternyata sudah menunggu beberapa
dosen dengan inisial AL, ZA, MR, LH, dan lainnya. “Di dalam ruangan itu saya dibentak-bentak.
Setelah lima menit, Pak Mahmuzar datang dan mereka baru tenang,” jelas Ikhwan.
Jam 11.50, Ikhwan
ditemani Wakil Dekan III Mahmuzar dan beberapa teman-temannya melaporkan ulah
oknum dosen-dosen tersebut ke Kapolsek Tampan. “Saya sudah divisum dan saat ini
pengaduan tersebut sedang dalam proses. Tadi saya menemui Rektor dan Wakil Rektor
III untuk membahas kasus ini, tetapi mereka sedang tidak berada di tempat,”
tutupnya.


Kesaksian ini perlu mendapat klarifikasi dan konfirmasi dari pihak Dekanat. Beberapa kali kru gagasan menghubungi Dekan Mahendra Romus dan datang keruangannya sejak tadi siang namun gagal menemuinya.
Reportase : Muthi, Irna
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.