Pandangan Politis terhadap MEA, Yantos : Indonesia belum Siap


 

gagasan-online.com-Akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
(UIN Suska) Riau, Yantos menilai Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan
diresmikan akhir tahun ini.
Menurutnya banyak masalah yang harus diselesaikan pemerintah
seiring diresmikannya MEA. Ia memaparkan dari segi regulasi Indonesia belum memberikan kelonggaran terhadap
negara-negara lain. Peraturan-peraturan yang menjadi penghambat keberlangsungan
perdagangan antar negara sebaiknya
segera dihilangkan. “Atau
diminimalkan sehingga perputaran orang
dan barang akan lebih leluasa,” ujar Dosen
Politik Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini.
Dibanding negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia sudah terlambat untuk
mempersiapkan diri. Padahal menurut Yantos,
upaya-upaya yang harus dilakukan sudah diketahui beberapa tahun
lalu. Misalnya
untuk menyelamatkan usaha
kecil dan menengah. Pemerintah sejauh
ini belum melakukan upaya standarisasi yang bertaraf standar ASEAN bagi usaha
kecil dan menengah. “Kita harus memiliki
standarnya ASEAN.
Sehingga barulah barang-barang itu bisa masuk ke pasar ASEAN, kalau tidak ya
barang-barang orang saja yang masuk ke kita,”
jelasnya,
Selain itu, Yantos berpendapat sistem
politik di Indonesia tidak dapat
melindungi  pedagang kecil yang  bisa terancam keberadaanya dengan adanya MEA. Upaya politis yang dilakukan pemerintah Indonesia belum
maksimal.
Ia mencontohkan dari segi
ketenagakerjaan peluang tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia lebih
besar dibanding tenaga kerja Indonesia bekerja di negara lain. “Lebih
mudah persyaratan di Indonesia di banding negara
lain, jangan-jangan para pekerja di Indonesia yang
profesional bisa saja dikuasi oleh Asing. Sementara kita mau bekerja di tempat
lain belum memenuhi syarat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, langkah
tepat adalah segera berlakukan
standarisasi baik produk maupun tenaga kerja agar
dapat bertarung dengan negara
lain sehingga pekerja profesional tidak diisi
oleh pekerja asing. Dan begitu pula dengan produk, harus  didorong dan dibantu agar siap menghadapi MEA. (Rahma**,Peny**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.